ND_ Potensi cuaca ekstrim di wilayah NTT mulai terasa sampai di beberapa wilayah di kabupaten Alor. Sejak beberapa hari terakhir telah terjadi curah hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang dan banjir di beberapa tempat sehingga masyarakat harus selalu waspada dan berhati-hati bila ingin bepergian.
Hasil analisis dinamika atmosfer dan laut sebagaimana dalam siaran pers tentang potensi cuaca ekstrim di wilayah NTT tanggal 22 – 25 Desember 2021 oleh Kepala Stasiun Meteorologi Kupang menunjukkan bahwa adanya pola sirkulasi siklonik (pusaran angin) yang terbentuk di Laut Timor – Arafura dan diindikasikan sebagai suspect area bibit siklon tropis. Suspect area ini cenderung melambat ke arah barat daya menuju selatan NTT atau di wilayah perairan utara Australia dan berdampak pada pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah NTT. Berdasarkan pemodelan prediksi cuaca, dalam periode 48 – 72 jam ke depan terutama pada hari Sabtu – Minggu potensi menjadi siklon tropis cukup tinggi.
Dalam siaran pers tersebut masyarakat dihimbau agar waspada terhadap potensi hujan intensitas sedang hingga sangat lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di Alor, Lembata, Flores Timur, Belu, Malaka, TTU, TTS, Kab. Kupang, Kota Kupang, Rote, Sabu, Sumba barat, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya, Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Ende, Sikka, dan Nagekeo. Menghadapi cuaca ekstrim tersebut, masyarakat dihimbau agar tidak panik namun tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak bencana seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, dan sambaran petir.
Analisis Suspect Area Bibit Siklon Tropis
Siklon tropis merupakan badai berkekuatan besar dengan radius atau jangkauan rata-rata mencapai 150 – 200 km. Siklon tropis tumbuh di perairan di sekitar daerah tropis. Siklon tropis dapat terbentuk sebagai akibat dari menghangatnya suhu permukaan air laut. Siklon tropis terbentuk di atas lautan luas yang mempunyai suhu permukaan laut hangat, lebih dari 26,5 derajat C hingga ke kedalaman 60 m. Umumnya masa hidup siklon tropis berkisar antara 3 – 18 hari dan akan melemah lalu hilang saat bergerak memasuki wilayah perairan yang dingin atau daratan. Kemunculan siklon tropis akan mempengaruhi pertumbuhan awan hujan dan peningkatan kecepatan angin yang berdampak pada ketinggian gelombang air laut (ruangguru.com).
Oleh karena itu, menindaklanjuti siaran pers Kepala Stasiun Meteorologi Kupang tentang potensi cuaca ekstrim di wilayah NTT, maka Kepala Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Wilayah Kabupaten Alor juga telah mengeluarkan himbauan kepada pelaku usaha perikanan (khususnya nelayan dan pembudidaya ikan) serta pelaku usaha pariwisata yang melakukan kegiatan pada perairan laut di sekitar Kabupaten Alor maupun dalam Kawasan Konservasi Perairan Selat Pantar dan Laut Sekitarnya. Himbauan tersebut berupa penundaan atau tidak melakukan aktivitas di perairan/laut guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan akibat adanya cuaca ekstrim tersebut.
Demikian perkembangan informasi tentang cuaca ekstrim dan peringatan dini yang dapat saya bagikan kepada para sahabat, marilah kita selalu waspada, saling mengingatkan untuk menghindari pelayaran di wilayah perairan yang terdampak, menghindari daerah rentan bencana seperti lembah sungai, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai, lokasi tanah longsor dan sebagainya. Marilah kita saling memberikan informasi-informasi penting lainnya agar dapat diketahui oleh publik.
Salam Damai Natal buat para sahabat yang merayakannya..
0 Komentar